Jumat, 20 Desember 2013

Kenapa jadi S.Kom?

Tepat setahun lalu, resmi menyandang gelar S.Kom (Sarjana Komputer). Sebelumnya tak pernah terfikir mendapatkan gelar ini dibelakang nama. Senang sudah pasti, namun sedikit berat karena ini bukan gelar impian.hehe. Kenapa bisa jadi S.Kom? Entahlah, kadang aku suka bertanya dalam hati, kok bisaa yaa? haha.. sungguh aneh, bertahan sekian lama, kuliah di luar passion. Dikatakan terpaksa, ya nggak juga sih soalnya waktu itu dalam keadaan sadar mendaftar jadi mahasiswa IT. Tersasar juga nggak. Tapi kalo dibilang 'pelarian' yah mungkin bisa jadi. haha.. :))

Jadi ceritanya gini, lulus SMA tahun 2007 masih bingung mau lanjut kemana. Kayak nggak punya visi gitu lah. *jangan ditiru*  Terus sharing ke ortu n keluarga, mayoritas menyarankan masuk kuliah dibidang kesehatan. Kalo nggak bidan ya perawat. Nah karena semua mendukung, jadi aku ngerasa mantap buat ikut. Pergilah ke samarinda bersama teman-teman. Selama disana mengikuti bimbel untuk persiapan tes ujian masuk kuliah. Kisahnya siapin 'peluru' buat nembakin soal-soal tes nanti :D. Sempet ngerasain jadi anak kos kurang lebih selama 3 bulan. Pengalaman mandiri jadi anak kos, agak berat menurutku. Makanya salut banget sama temen-temen yang sukses jadi anak kos selama empat atau sampai lima tahunan, bahkan ada yang lebih. Yah begitulah, bisa karena biasa. Cerita perjuangan ngekos di Samarinda, insyaa Allah nextime aku tuliskan, kalo ingat sih. Hehe :p

Singkatnya, aku nggak lulus tes penerimaan mahasiswa baru di kebidanan Poltekkes. Sedih? Jelas. Kecewa? Yah kecewa, ngerasa nggak bisa mewujudkan keinginan orang-orang tersayang. Merasa perjuangan selama bimbel sia-sia. Menangis tragis. Hah, lebaay :D.

Bersyukur punya keluarga pengertian dan full support, aku tau mereka sedikit kecewa tapi semuanya kan telah Allah atur. Kecewa atau bahagia sudah Allah takar dengan seadil-adilnya. Ya kan?

Nah, pas uda di Bontang bingung nih mau ngapain, kata ortu "Nggak papa nggak lulus disitu, belum rezeki, kalo masih berminat insyaa Allah bisa dicoba lagi tahun depan. Selama setahun ini cari kegiatan lain aja dulu, kursus komputer misalnya. "
Aku meng-iyakan aja.
*Sepertinya aku dilahirkan jadi anak penurut, makanya jarang protes, haha :))*

Bagiku, apa kata orangtua yah itu yang terbaik yang harus aku jalani. Mungkin lemahnya aku disitu, nggak punya pendirian sendiri. Mungkin waktu itu belum dewasa kali yah. Kalo sekarang sih sudah.. kayaknya :p

***
Well, nggak lama kemudian, ada telpon dari ira. Ira temen seangkatan Smanda. Ira cerita kalo dia mau kuliah di STITEK Bontang, aku memang sudah tau ada kampus itu, tapi sama sekali nggak kepikiran buat kuliah disitu. Alasannya, karena jurusannya kurang aku minati.
Tapi sepertinya aku mulai terjebak bujuk rayu. Bukan cuma ira, ternyata ada eka, nasra dan agis, teman angkatan smanda yang bergabung di Stitek. Aku mencoba mengobrol ke ortu, minta pendapat gimana kalo selama setahun aku kuliah aja dulu disitu trus tahun depan baru nyoba kebidanan lagi.
Ortu pun menyerahkan sepenuhnya ke aku, yah akhirnya ku putuskan untuk mendaftar sebagai mahasiswa Stitek kala itu. Lagi-lagi karena ada teman, sepertinya dulu nggak mandiri banget, kurang berani, agak cemen, yap ku akui itu. Tapi itu dulu loh yaaaaa..... :))

Semua prosedur telah aku jalani, dari mengambil formulir, registrasi, tes ujian, registrasi ulang, hingga BSS (basic study skill) pengenalan kampus. Sedih karena kegagalan lalu terobati, disini aku mendapatkan teman-teman baru yang asyik.. Suasana baru, meski tak keluar dari kotaku tercinta, Bontang.
Ku jalani aktivitas kuliahku sepenuh hati, walau awalnya separuhpun tak ada :')

Setahun berlalu, terasa semakin nyaman disini. Tinggal dirumah bersama orangtua, dekat dengan keluarga dan aktivitas kuliah yang bisa dibilang seru serta teman-teman yang kocak, membuat aku 'jatuh cinta' dengan kampus ini. Tak ada lagi niat untuk melanjutkan keinginan setahun lalu yang tertunda, terhapus sudah. Ortu pun tak keberatan. Alhamdulillah.

Dari 2007, hingga lulus di 2012. Waktu yang lumayan lama. Banyak cerita, pengalaman dan perjuangan selama itu. Skenario Allah itu indah. Belajar mata kuliah yang sama sekali diluar passion. Buat program, analisa program atau ngotak-ngatik hardware pelan-pelan ku pelajari. Sekedar belajar di kampus, kurang kreatif memperdalam ilmu diluar kampus. hehe.
Tapi mau nggak mau aku harus siap terjun di dunia IT yang ilmunya up to date bangett. Jujur, minatku di dunia IT tak menggebu. Mungkin ilmu yang ku punya tak ada apa-apanya dibanding siswa kejuruan yang 'gila' IT, atau bahkan aku kalah jauh dengan seseorang yang bukan mahasiswa tapi giat belajar dunia teknologi informasi secara otodidak.

Semua telah berjalan sejauh ini, samasekali tak mempermasalahkan gelar yang ada, tapi tetap harus mempertanggung jawabkannya dengan baik.
Apalah arti sebuah gelar, jika hidup ini tak mengandung arti bagi sekitar :)
Apapun gelar yang didapat, yang terpenting adalah pengabdian diri, menjadi hamba yang bertanggung jawab terhadap Sang Pencipta dan bermanfaat dimasyarakat.

Yah, ditanggal cantik 20-12-2012 aku resmi di wisuda. Perjuangan lelah yang menyenangkan. Namun sejatinya, setelah ini adalah perjuangan yang lebih menantang. Menapaki kehidupan selanjutnya, berusaha agar menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat.

Pelajaran yang terpenting yang aku dapat, bahwa memiliki tujuan hidup itu sangat berarti. Dari situlah kita bisa memutuskan untuk meneruskan hidup dengan cara apa dan bagaimana.
Kesalahanku dulu yang tak mengerti tentang itu, jarang belajar bahkan sedikit membaca buku membuat wawasan tentang kehidupan begitu biasa. Padahal hidup itu sangat spesial, jika kita mampu membuatnya spesial.

Buat adik-adik yang sedang membaca ini, tentukan visimu mulai saat ini, agar kelak tak ada bimbang atau sesal. Untuk yang udah terlanjur berjalan mengikuti arus tanpa visi, tak ada kata terlambat untuk membangunnya kembali agar hidup menjadi lebih jelas terarah. Agar tak terdampar di 'pulau' yang salah.

Kualitas sesorang memang tidak dipengaruhi oleh gelar. Dengan atau tanpa gelar, tetaplah berusaha menjadi manusia yang baik. Teruslah berbuat baik. Menjadi hamba Allah yang taat. Berarti di dunia, bahagia di akhirat.

So, kenapa jadi S.Kom? Bisa kalian simpulkan dari tulisan ini :)
Dan segera cek kembali, sudahkah visi dan misi hidup sejalan? Kalo belum, let's move on together :D

Tidak ada komentar :

Posting Komentar